Ø
Data
Publikasi
Judul : Negara Vs
Pancasila
Pengarang
artikel : Mochtar Pabottinggi
Penerbit : Kompas
No
/ Tanggal terbit : 27 Oktober 2015
No.
Halaman : Halaman ke-6
Ø
Ringkasan
Kontroversi bela negara ada 4 hal yaitu
1.
Semua pelaksana pendidikan bela negara seharusnya
memiliki wibawa dan kredibilitas
2.
sasaran kelompok usia dan sasaran target waktu
pendidikan bela negara mestilah ditentukan oleh realitas di Tanah Air.
3.
jika program ini dimaksudkan sebagai jalan mewujudkan
apa yang disebut "revolusi mental", ia adalah jalan yang vulgar-kasar
dan menggampangkan.
4.
untuk menilai bagaimana laku para pelaksana negara vis-à-vis
ideal-ideal tertinggi bangsa kita. Dengan kata lain, bagaimana sebenarnya
negara memperlakukan Pancasila selama ini.
Sebagian besar perangkat
pemerintahan yang menjadi pelaksana pendidikan bela negara kehilangan wibawa
dan kredibilitas itu, padahal pendidikan tanpa kewibawaan dan kredibilitas
berari sia-sia. Bahkan yang merusak tatanan kehidupan dinegeri ini adalah para
pelaksana negara sendiri berikut alat-alatnya dahulu TNI sekarang Polri.
Sehingga selama ini banyak sekali pengkhiatan terhadap pancasila, hal ini lah
yang membuat rakyat trauma politik yang menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat
(societal trust) kepada para pelaksana negara.
Akibat pengkhianatan orde baru tidak
pernah dikoreksi, bahkan slogan-sloganpun sangat persuasif dan menyesatkan
masyarakat ini. Pada masa orde baru ada ciri utama yaitu penghalalan cara
dan/atau penyalahgunaan kekuasaan sistemik. Inilah dua sumber utama
pengkhianatan para pelaksana negara terhadap Pancasila. Maka, konsekuensinya hingga
kini pun para pelaksana negara masih melancarkan aksi itu. Penghalalan cara
atau penyalahgunaan kekuasaan itu ditutup-tutupi dengan obral slogan menipu,
pernyataan culas, dan shibboleth pandir tentang negara.
Jadi dari tahun 1959 hingga sekarang
negara kita masih sangat kental dengan jiwa orde baru, padahal orde baru ini
jelas salah karena melakukan berbagai penghalalan cara. Sehingga pelaksana
negara banyak yang melakukan korupsi, hal ini sejalan dengan adanya orde
reformasi dimana justru koruptor semakin merajalela menghabiskan uang negara.
Legislatif yang melakukan studi
banding ke luar negeri tidak pernah dipertanggungjawabkan, mereka tidak pernah
melaporkan hasilnya apalagi memperbaiki tindakannya. Padahal hal ini memerlukan
biaya yang banyak. Hal inilah yang menjadi ladang koruptor untuk memanfaat uang
publik. Ini menambah buruk kinerja mereka yaitu kerdil dalam produktivitas,
kualitas, dan integritas. Sehingga kinerja parlemen kini mengarah ke
pengkhiatan, tidak dipungkiri bahwa parlemen di era reformasi ini paling buruk
sepanjang masa kemerdekaan. Di kalangan eksekutif dan yudikatif juga terjadi
penyalahgunaan kekuasaan, yang bermula pada demokrasi terpimpin lewat
pencampakan demokrasi.
Dan sepanjang orde baru terjadi
pencampakan nasion dan demokrasi, nah dalam era reformasi ini menjadi konsekuensi
dari pencampakan nasion dan demokrasi tersebut yang tidak pernah diatasi,
sehingga pelaksana pencampakan semakin bertambah pada era reformasi. Seperti
Presiden Jokowi ini tersandera oleh kalangan partai berjiwa Orde Baru, hal ini
mendorong pelaksana negara untuk melakukan penghalalan cara dan penyalahgunaan
kekuasaan.
Dengan demikian sebenarnya
pengkhiantan terbesar pancasila dilakukan negra lewat para pelaksana dan
alat-alatnya. Maka sebaiknya menjadikan Pancasila ideologi negara berarti
negaralah yang seyogianya menjadi penjunjung tertinggi dan pelaksana terdepan
dari ideal-ideal Pancasila. Jika negara tak melaksanakan itu, para pelaksana
dan alat-alatnya mesti dikoreksi secara tegas. Sehingga daripada bela negara,
bangsa kita harus mengoreksi para penyelenggara negara beserta segenap
alat-alatnya dari segenap laku penghalalan cara dan/atau penyalahgunaan
kekuasaan.
Ø Kelebihan
-
Dapat menambah wawasan kaitannya dengan tindakan
para pelaksana negara dari orde baru hingga sekarang. Disamping itu dapat mengetahui
penyebab semakin tingginya angka korupsi di Indonesia
Ø Kelemahan
-
Terdapat istilah asing yang tidak semua pembaca
dapat mengetahu maknanya secara benar
-
Kata-katanya berbelit-belit dan banyak adanya
pengulangan, diawal sudah dijelas kemudian dijelaskan lagi mengenai hal yang
sama
-
Artikel ini terlalu memojokan lembaga pelaksana
negara secara gamblang, dikhawatirkan menambah ketidakpercayaan rakyat pada
pemerintah. Hal ini dapat menghancurkan suatu negara
Ø Pendapat
Kalau kita sudah
mengetahui kejelekan dari orde lama maka jangan terus diterapkan terus sampai
sekarang. Dan para cukong-cukong korupsi itu harus segera diberantas namun
disini yang terutama adalah kesadaran dari orang itu sendiri. Mereka telah
kehilangan jati dirinya sebgai bangsa indonesia dimana harus berjuang dan bela
negara demi indonesia tidak demi kepentingan diri sendiri. Penghalalan berbagai
cara dan pengkhianatan parlemen ini harus diberantas, dengan menjunjungi tinggi
dasar negara kita yaitu pancasila. Jadi dalam memimpin suatu kesuasaan harus
disesuaikan dengan nilai luhur pancasila. Nah disini maka pelaksana negara itu
harus memperbaiki diri dulu sebelum menjabat dan hal ini maka akan dapat
menumbuhkan kepercayaan rakyat lagi kepada pemerintah.
Post a Comment
- Kritik dan saran sangat dinantikan demi kemajuan website ini.
- Silakan melaporkan jika adal, jika ada link yang mati.
- Mohon untuk berkomentar sesuai dengan tema postingan.
- Dilarang berkomentar yang mencantumkan Link Aktif. jika ditemukan, akan saya hapus.