Resensi Analisis Politik "Bela Negara di Tengah Asap"

sumber gambar : www.tempo.co 


Ø  Data Publikasi
Judul                           : Bela Negara di Tengah Asap
Pengarang artikel        : Yudi Latif
Penerbit                       : Kompas
No / Tanggal terbit      : 27 Oktober 2015
No. Halaman               : Halaman ke-15
Ø  Ringkasan
            Di tengah kepungan asap yang setiap tahun melanda Indonesia, diperlukan Bela negara. Dalam kejadian seperti ini seharusnya pemerintah dapat mendorong TNI untuk melaksanakan tugasnya dengan menajaga hutan-hutan agar tidak lagi dibakar oleh para pihak yang tidak bertanggungjawab. Sehingga tentara disini dapat menunjukan keeksistennya dalam mengemban tugas mempertahankan negara.
            Namun disini justru pemerintah menuntut kewajiban warga negara untuk terlibat dalam bela negara, padahal pemerintah belum bersedia memenuhi hak warganegara itu. Meskipun dipasal 30 ayat (1) UUD 45, menyatakan usaha bela negara tidaklah identik dengan wajib militer. Tetapi bukan berarti tentara tidak melaksanakan tugasnya dan hanya meuntut kewajiban warganegara.

            Dan perlu diketahui ancaman ketahanan nasional sekarang tidaklah berasal dari serangan senjata, tetapi lebih ke serangan ideologis dan kekuatan lunak lain yang berusaha mempengaruhi pusat pengambilan keputusan yang diarahkan untuk lebih memihak kepada kepentingannya. Bahkan ancaman ini juga timbul dari non-negara (korporatokrasi) bukan hanya dari aktor negara. Seperti dalam pergeseran zaman sekarang ini, ancaman dapat ditimbukan dari berbagai hal seperti kelaparan, penyakit represi, dan gangguan dari hidup sehari-hari atau lebih dikenal keamanan insani. Keamanan insani  lebih berfokus keselamatan individu atau masyarakat dalam pencapaian nilai dan tujuan seperti martabat, kesederajatan dan kerukunan. 
            Dengan demikian medan bela negara sangat luas, dimana setiap warga negara dapat membela negara sesuai dengan potensi, tugas dan fungsinya masing-masing. Kemudian kita menyinergikannya kedalam kesatuan dan pertahanan nasional dengan memperkuat kecerdasan kewargaan. Kecerdasan ini dibangun dengan pendalaman dan perluasan pancasila yang dikembangkan dengan gorong royong dalam hal positif dan toleransi.
Ø  Kelebihan
-        Dapat menambah pengetahuan kita dalam bela negara, dimana bela negara tidak hanya menuntut rakyat, namun juga lembaga pertahanan dan semua pihak sesuai deng tugas dan fungsinya.
-        Menjelaskan sesuai dengan realita yang ada, yaitu ancaman yang terjadi sekarang tidak hanya dari ancaman senjata tapi lebih ke ancaman ideoligis
Ø  Kelemahan
-        Dalam artikel ini ada konsepsi mengenai kecerdasan kewargaan. Konsepi ini tidak ada batasan yang jelas mengenai gotong roong dan toleransi. Dan dalam prakteknya mesti gotong royong dan toleransi ini sangat sulit dilakukan mengingat nasionalisme bangsa indonesia sudh menurun.
Ø  Pendapat
Analisis politik ini sesuai dengan realita sekarang, jadi saya sejutu. Sebab disini yang dituntut bela negara tidak hanya warga negara namun yang terutama TNI, apalagi dalam bencana kebakaran hutan yang setiap tahun terjadi. Sebaiknya TNI juga tidak hanya menjaga batas wilayah negara namun juga aset negara termasuk hutan ini. Apalagi di era sekarang ini ancaman bersenjata sudah mulai jarang, sehingga TNI harus tetap menunjukan eksistensinya dalam menjalankan tugas dengan menjaga hutan kita ini.
Namun disamping itu warganegara juga harus turut ikut serta bela negara denga mengambil peran yang berbeda-beda sesuai dengan tugas dan fungsinya, maka ini harus diimbangi dengan pemahaman tentang pancasila untuk hal kebaikan.

Post a Comment

- Kritik dan saran sangat dinantikan demi kemajuan website ini.
- Silakan melaporkan jika adal, jika ada link yang mati.
- Mohon untuk berkomentar sesuai dengan tema postingan.
- Dilarang berkomentar yang mencantumkan Link Aktif. jika ditemukan, akan saya hapus.